AKSI NYATA MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 

Aksi Nyata

Modul 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

(Alis Sukaesih)

 

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.

 

Aksi nyata Modul 3.1 yang saya praktikkan terkait proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah tempat saya mengabdi adalah sebagai berikut:

Kasus dilema etika:

Saya adalah seorang guru yang mengajar di kelas VI (Enam) SDN 3 Cijawa Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Letak sekolah kami di perkampungan dengan jumlah murid tidak terlalu banyak. Walaupun demikian, saya berusaha meningkatkan kompetensi agar dapat melaksanakan tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) profesi guru dengan lebih maksimal, salah satunya mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak angkatan 7.

Sebagai peserta pendidikan CGP, saya berusaha mengikuti pembelajaran pada seluruh rangkaian alur MERDEKA dan memenuhi segala bentuk tagihan tugas tepat waktu sebagai bentuk tanggung jawab atas konsekuensi tersebut. Ketika pembelajaran sampai di modul 3.2, saya mendapatkan tugas menjadi koordinator tim konstruksi soal Ujian Sekolah tingkat gugus, dimana soal tersebut akan digunakan oleh 14 sekolah. Tugas tersebut memerlukan waktu hingga beberapa hari di tengah kesibukan lain. Dalam waktu bersamaan, terdapat due date tugas CGP yang harus segera dikejar pengerjaannya. Kedua tugas tersebut sama-sama penting sehingga menjadi situasi dilema etika. Saya harus memilih tugas mana yang lebih dulu harus dikerjakan.

Berbekal pengetahuan mengenai paradigma, prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan, akhirnya saya mengambil keputusan untuk menyelesaikan tugas dari sekolah terlebih dahulu yaitu validasi, revisi dan editing soal hingga tuntas. Keputusan tersebut menurut saya sudah mengacu pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan dan keputusan yang bertanggung jawab.

Analisis unsur dilema etika yang dihadapi

Sebagai guru yang diberikan kepercayaan melaksanakan tugas di luar jam mengajar, menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Benar apabila saya mengutamakan dan mendahulukan tugas tersebut. Karena, selain tugas dari atasan, hasil pekerjaan saya akan digunakan untuk kepentingan umum yaitu seluruh siswa 14 SD. Namun, benar juga jika saya mengutamakan pengerjaan tugas CGP agar mendapatkan nilai ketepatan waktu yang sempurna sebagai peserta Pendidikan Calon Guru Penggerak. Saya juga berkewajiban untuk menyelesaikan tugas tersebut tepat waktu karena bentuk tanggung jawab dan konsekuensi yang harus saya penuhi. Selain itu, pendidikan CGP akan berdampak positif bagi pembelajaran di kelas.

1.    Analisis paradigma dilema etika

Keputusan saya untuk menyelesaikan tugas dari kepala sekolah terlebih dahulu dari pada tugas CGP, saya anggap sudah tepat. Pertimbangannya, hasil pekerjaan saya yaitu soal-soal Ujian Sekolah akan digunakan oleh peserta didik di 14 sekolah. Sedangkan tugas CGP yang dikerjakan tepat waktu merupakan kepentingan nilai untuk diri saya pribadi. Masih terdapat toleransi jika pengiriman tugas tersebut sedikit melebihi waktu yang ditentukan. Dengan demikian, paradigma yang saya gunakan adalah Individu lawan kelompok

2.    Prinsip pengambilan keputusan

Keputusan yang saya ambil pada situasi dilema etika tersebut berdasarkan prinsip:

-          Berpikir Berbasis peraturan (Rule Based Thinking). Peraturan dan jadwal dilaksanakannya Penilaian Akhir Sekolah sudah ditetapkan berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur), sehingga pelaksanaannya harus diperhatikan termasuk segala unsur-unsur pendukungnya. Keputusan yang saya ambil pada situasi tersebut mengacu pada Rule Based Thinking.

-          Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking). Saya berpikir hasil akhir dari tugas-tugas yang harus dikerjakan tepat waktu. Hasil akhir tersebut, yaitu berupa soal-soal menjadi yang sangat penting dan menentukan suksesnya pelaksanaan program sekolah yang telah ditetapkan yaitu pelaksanaan Ujian Sekolah, dimana ujian tersebut menjadi tes akhir bagi siswa kelas VI (Enam) sebagai tingkat akhir pada jenjang SD.

-          Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care Based Thinking). Pada situasi ini, saya mempertimbangkan rasa peduli akan kepentingan orang banyak dibandingkan kepentingan saya sendiri yaitu mendapat nilai sempurna.

3.    Analisis Pengambilan dan Pengujian keputusna

1)      Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan: Keputusan yang diambil pada situasi tersebut mempertimbangkan aspek moral dan nilai sosial.

2)      Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini : Dalam kasus tersebut pihak yang terlibat yaitu saya dan seluruh warga sekolah dari 14 SD, selain itu terlibat juga pengajar praktik san fasilitator sebagai pihak yang menilai tugas-tugas CGP saya.  keputusan yang diambil sudah memperhatikan dengan mempertimbangkan siapa saja yang terlibat.

3)      Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini : Fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut diantaranya, atasan memberikan kepercayaan pada saya karena dianggap mampu, hasil pekerjaan berupa soal-soal akan digunakan untuk kepentingan kelompok sehingga lebih penting, pengerjaan tugas yang sedikit terlambat masih diberikan toleransi waktu.

4)      Pengujian benar atau salah : pengujian yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu:

-       Uji Legal, tidak ada aspek pelanggaran hukum pada situasi ini,

-       Uji Regulasi/Standar Profesional, kasus dilema etika ini tidak ada pelanggaran peraturan atau kode etik di dalamnya

-       Uji Intuisi, keputusan yang diambil  sejalan dengan nilai-nilai yang saya yakini, yaitu bertanggung jawab, patuh pada perinta atasan, peduli pada kepentingan orang banyak.

-       Uji publikasi, jika keputusan yang diambil dipublikasikan, saya tetap merasa nyaman karena bukan sesuatu yang salah.

-       Uji Panutan/Idola, berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli, saya meletakkan diri pada posisi orang lain.

5)      Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Pada kasus tersebut menggunakan paradigma individu lawan kelompok. Keputusan yang diambil sudah benar karena memikirkan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi.

6)  Melakukan Prinsip Resolusi dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip yang akan dipakai yaitu berpikir berbasis hasil akhir, mempertimbangkan hasil akhir pekerjaan diselesaikan terlebih dahulu dengan mengorbankan tugas lain, karena hasilnya akan berdampak pada kepentingan orang banyak.

7)  Investigasi Opsi Trilema, pada situasi tersebut, opsi lain mungkin dengan mengajukan mencari partner atau bantuan yang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga lebih cepat terselesaikan

8)  Buat Keputusan, setelah melalui seluruh tahapan terhadap kasus tersebut, keputusan yang dibuat sudah dianggap tepat dan sesuai kondisi pada saat itu.

9)  Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan, keputusan sudah dianggap tepat. Dampak atas keputusan akan menjadi bahan refleksi ke depannya jika dihadapkan pada kasus serupa agar dapat memperbaiki kekurangannya.

Komentar

Posting Komentar